Tradisi Ruwat Bumi, Bentuk Ungkapan Rasa Syukur

Tradisi Ruwat Bumi, Bentuk Ungkapan Rasa Syukur

KAJEN  –  Dua tahun libur dari kegiatan legenonan atau ruwat bumi, masyarakat meluapkan kegembiraannya dengan menggelar acara tahunan ruwat bumi secara meriah dan besar-besaran. Salah satunya kegiatan legenonan yang diadakan oleh pemerintah Desa Gandarum Kecamatan Kajen. Gelaran setahun sekali sebagai bentuk rasa syukur dan harapan diberikan hasil panen yang melimpah ini, dilaksanakan dengan persiapan yang matang. Semua dusun yang ada diberdayakan untuk dapat menampilkan atraksi dan gunungan hasil bumi yang diarak dari masing-masing dusun menuju balai desa setempat (30/06/2022)

 

Berbagai atraksi dari tari tradisional dan kostum menarik ditampilkan oleh warga masing-masing dukuh sekaligus membawa gunungan hasil bumi. Sontak, jalur Kajen – Banjarnegara sempat mengalami kemacetan panjang karena harus menunggu peserta ruwat bumi yang melintas menuju Balai Desa. Namun petugas kepolisian dibantu panitai dapat mengatasi kemacetan lalulintas dengan sistem buka tutup.

 

Kepala Desa Gandarum, Agus Suyudono di sela-sela acara menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rasa syukur kepada Tuhan YME agar diberikan kesehatan dan keberkahan bagi seluruh masyarakat terlebih bagi para petani agar mendapatkan hasil panen yang melimpah.

 

“Acara ini merupakan tradisi untuk bersyukur, namun acara arak-arakan gunungan hasil bumi ini nantinya akan diagendakan menjadi acara rutin yang lebih meriah, terlebih sudah dua tahun acara legenonan tidak dilaksanakan karena pandemi”, jelas Agus.

 

Acara ruwat bumi Desa Gandarum yang bertajuk Festival Kirab Budaya ini sengaja digelar besar-besaran dan di ikuti oleh semua Dusun dan panitia mempersiapkan hadiah jutaan rupiah.(6us)

Share

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *