Ratusan Korban Banjir Pantura (Kota Santri)

Ratusan Korban Banjir Pantura (Kota Santri)

Ratusan Warga Tetap Bertahan di Pengungsian

(Komisi I DPRD Kabupaten Pekalongan Pantau Dampak Banjir Pantura)

WIRADESA – Ratusan warga korban banjir, Rabu (4/3/2020) masih memilih bertahan di pengungsian Kopindo. Sebab mereka trauma karena air dipastikan akan naik lagi ketika hujan turun.

Pengakuan tersebut dilontarkan warga saat Kunjungan Kerja Komisi I DPRD Kabupaten Pekalongan di Gedung Koperasi Kopindo, Wiradesa. Adapun rombongan Komisi I DPRD selain memberikan bantuan secara langsung bagi korban banjir juga menyempatkan untuk berbincang mengenai pasokan logistik, kondisi kesehatan pengungsi dan rumah paska banjir sepekan lalu.

Dari pantauan, Komisi I DPRD Kabupaten Pekalongan mengunjungi tempat pengungsian di Kopindo Wiradesa dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I Dody Prasetya dan sejumlah anggota. Mereka didampingi langsung oleh Perwakilan dari BPBD Kabupaten Pekalongan. Nampak pula mantan Wakil Pimpinan DPRD periode 2009- 2014, Hilmi Firdaus yang mendampingi rombongan.

Salah seorang pengungsi asal Bener Kecamatan Wiradesa, Ainurofik (65) menyampaikan rumahnya terendam banjir sejak sepuluh hari lalu. Karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan untuk ditempati sebab air masuk rumah setinggi 60 centimeter.

“Saya sudah sepuluh hari mengungsi bersama keluarga. Sebab meskipun air sudah surut, disaat turun hujan maka air kembali baik, kemudian rumah juga belum dibersihkan, ” ungkapnya.

Adapun saat di pengungsian untuk makan sudah terjamin, karena banyak bantuan dari BPBD dan relawan. “Saya sebenarnya sudah ga tahan di sini (Kopindo) namun mau bagaimana lagi karena air belum tuntas, ” keluhnya.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pekalongan, Dody Prasetya menyampaikan bahwa dari hasil pantauan paska banjir masih ada ratusan warga yang bertahan di pengungsian. Meski begitu untuk kondisi kesehatan dan pasokan logistik saat ini masih aman.

“Ada ratusan warga yang bertahan karena beberapa rumahnya masih kebanjiran. Namun dari pantauan semua kondisi aman baik logistik atau kesehatan pengungsi,” katanya.

Adapun anggota Komisi I DPRD Kabupaten Pekalongan, M Kenedi menambahkan bahwa dari pantauan selain masih ada pengungsi, ada sejumlah infrastruktur yang terdampak. Seperti jalan yang mengalami rusak, dan ini akan disampaikan nanti dalam rapat paripurna bersama OPD terkait.

“Memang dampak banjir ada infrastruktur yang rusak dan ini akan kita bicarakan bersama Pemkab untuk penangananya, sehingga cepat teratasi, ” imbuhnya. (4son)

Share

13 komentar untuk “Ratusan Korban Banjir Pantura (Kota Santri)”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *