Pusat Perbelanjaan di Rapid Test

Pengunjung Pusat Perbelanjaan di Rapid Test

Pekalongan – pencegahan dan deteksi penularan covid-19 juga dilakukan di Mall, Gugus Tugas penanganan covid-19 Kota Pekalongan melaksanakan rapid test masal secara acak di pusat perbelanjaan Kota Pekalongan Jawa Tengah Rapid Test dilakukan kepada puluhan karyawan dan pengunjung untuk mendeteksi penyebaran covid-19 hasilnya non reaktif.

sebanyak 52 orang pengunjung dan pegawai mall Matahari Kota Pekalongan Jawa Tengah mengikuti Rapid Test Massal yang diadakan oleh tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kota Pekalongan tadi siang rata-rata yang dites berusia antara 25 hingga 50 tahun.

Rapid Test Massal dilakukan secara acak dengan tujuan untuk meminimalisir penyebaran virus corona/ rapid test massal dilakukan mall karena pusat perbelanjaan menjadi salah satu tempat yang paling berpotensi terjadinya penyebaran virus corona.

menjelang lebaran ini banyak warga yang berbelanja di mall, tentunya di dalam mall itu sendiri terjadi kerumunan warga yang berbelanja. maka perlu di pantau dan didampingi agar tetap menjaga physical distancing selalu memakai masker.

menjelang lebaran pusat perbelanjaan Di Kota Pekalongan semakin ramai sebagai upaya mencegah penularan virus corona maka Rapid Test bagi para pengunjung dan pegawai mall, Rapid Test yang dilaksanakan menggunakan random sampling petugas memilih secara acak pengunjung dan pegawai pedagang yang ikut Rapid Test covid-19, hingga kini hasil rapid test tidak ada yang menunjukkan hasil reaktif.

gugus tugas menghimbau kepada pihak pengelola mal untuk selalu mematuhi protokoler kesehatan agar tetap menjaga physical distancing selalu memakai masker dan mencuci tangan.(4son)

Share

13 komentar untuk “Pusat Perbelanjaan di Rapid Test”

  1. R337H was higher in women diagnosed with BC at or before 45 years of age 12 bumex to lasix Also, because we did not evaluate the long term use of acupuncture versus GP, the results should not be interpreted to conclude that continued drug therapy would not be beneficial longer term

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *