Kampil, Wiradesa – Kereta api penumpang kembali operasi perlintasan tanpa palang pintu di pekalongan dijaga ibu- ibu. Relawan Bu Kasturah ini menjadi penjaga palang pintu mengawasi selama 24 jam sendirian tanpa bayaran, demi keselamatan warga yang melintas dia tanpa lelah terus mengingatkan dan menghentikan warga ketika ada kereta akan melintas.
Kembali beroperasinya perjalanan keretapi api penumpang membuat jalur rel padat seperti semula sejumlah perlintasan kereta api tanpa palang pintu menjadi titik rawan kecelakaan karena tanda bahaya hanya berupa papan peringatan juga garis kejut.
Namun berbeda dengan lokasi perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Desa Kampil Wiradesa Pekalongan Jawa Tengah ini, di lokasi ini seorang Ibu tua bernama Kasturah dengan suka rela menjaga perlintasan di dekat rumahnya teresebut.
Aksi ibu ini terlihat sangat cekatan, selalu memberi aba- aba juga peringata agar selalu hati- hati di lokasi perlintasan ini bahkan dia tak segan- segan mengehentikan warga jika ada bahaya kereta akan melintas.
Aksi mulia ibu Kasturah ini dilakukan tanpa mengharap imbalan dan tak ada honor atau gaji dari pt kai atau pemerintah daerah pekalongan.
Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Candra Saputra bersama istri Shinta Previta Anggareni meninjau lokasi perlintasan tanpa palang pintu, dia mengapresiasi ada ibu Kasturah yang tua ini mau menjaga dengan susah payah tanpa imbalan.
Anggota DPRD Fraksi PAN Kabupaten Pekalongan akan mengusulkan agar pelintasan ini dibuatkan palang pintu resmi sehingga tidak membahayakan warga yang melintas.(4son)