Tanjungsari, Kajen – Pandemi Covid-19 yang membatasi rangkaian aktivitas di luar rumah membuat masyarakat dituntut kreatif dalam menjalani masa pembatasan. Tak terkecuali dalam mengelola keuangan, Setidaknya masyarakat harus pintar mengatur tiap keluar masuknya perekonomian.
Seorang guru di Tanjungsari Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, memanfaatkan situasi pendemi dengan berbisnis tanaman hias. Setelah menyelesaikan tugas² daring untuk anak didiknya, diwaktu luangnya dia manfaatkan untuk mengurus tanaman dan berbisnis jual beli tanaman hias yang sedang trend belakangan ini.
Rohman adalah seorang guru di SD IT Insan Mulia Kajen Kabupaten Pekalongan. Dengan memanfaatkan waktu luang karena kegiatan belajar mengajar yang dibatasi, dirinya mampu menambah pundi-pundi uang dengan berbisnis jual beli tanaman hias.
Dirinya menekuni dunia tanaman hias baru setengah tahun sejak adanya pandemi covid-19. Namun siapa sangka, justru dari jual beli tanaman hias ini, dirinya mampu bertahan dan menambah penghasilan bagi keluarga.
Tanaman yang dijual juga cukup variatif. Dari berbagai jenis aglonema, monstera, anggrek bahkan bibit buah super juga ada.
Janda Bolong, monstera king, sultan brunei, aglonema dan berbagai jenis tanaman yang sedang trend ada disini. Penjualannya memanfaatkan promosi melalui media sosial seperti facebook dan instagram.
Tanaman hias yang dijual terbagi menjadi 2 jenis, Jenis import dan lokal. Harga tanaman import lebih mahal dari yang lokal, karena membutuhkan perawatan khusus.
Peminat tanaman hias juga tidak hanya dari masyarakat sekitar, Banyak tanaman yang sudah ia kirimkan ke luar kota seperti jawa timur, bahkan sampai luar jawa.
Namun bang Rohman juga menyesuaikan harga dengan keinginan masyarakat sekitar, yaitu kisaran 500 ribu hingga satu jutaan.
Akan tetapi dirinya juga menyiapkan tanaman dengan harga diatas 1juta tergantung pesanan dari pembeli.(4son)