Sejumlah Orang Terluka Dalam Insiden Festival Durian 2024

Sejumlah Orang Terluka Dalam Insiden Festival Durian 2024

KAJEN  –  Sejumlah orang dilaporkan terluka dan dilarikan ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan tingkat lanjut akibat insiden yang terjadi dalam Festival Durian 2024 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan di Alun-Alun Kajen, Minggu (14/01/2024) pagi.

 

Selain terluka karena terinjak-injak, sejumlah orang juga mengalami sesak nafas karena kekurangan oksigen akibat berdesakan. Selain itu juga banyak orang tua yang terpisah dengan anaknya akibat situasi arena festival yang penuh sesak oleh pengunjung. Bahkan ada anak balita yang digendong panitia karena menangis dan diguga terpisah dengan orang tuanya karena berdesakan.

 

Sejak pukul 07:00 warga sudah hadir di Alun-Alun Kajen untuk menikmati suasana festival durian dengan harapan mendapatkan durian secara gratis. Namun dari hasil pantauan di lapangan, antusiasme pengunjung sangat besar yang mengakibatkan arena festival sangat berdesakan. Ditambah lagi panitia dalam menyusun acara kurang disiplin waktu. Acara yang seharusnya dimulai pukul 08:00 mundur dua jam sehingga dalam kondisi pengunjung yang berdesakan dan terik matahari membuat suasana menjadi semakin panas.

 

Berulangkali pengunjung menyoraki MC yang mencoba untuk mendinginkan suasana agar bersabar namun mereka terlanjur lama berdiri dan belum ada kepastian kapan festival durian yang baru pertama kali dilaksanakan di Alun-Alun Kajen ini di mulai. Sekira pukul 09:45 Bupati Pekalongan hadir di lokasi dan acara dimulai dengan penilaian kontes durian dan G1 menjadi juri kehormatan. Dilanjutkan dengan kirab durian dan hasil bumi masing-masing kecamatan, namun baru kecamatan ke 14 dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, massa sudah tidak sabar untuk berebut durian gratis. massa dari belakang mencoba meringsek kedepan mengakibatkan pengunjung didepannya terdorong dan berhimpitan dengan pagar barigade yang disiapkan panitia untuk pembatas dan pelindung gunungan durian.

 

Barikade di sisi selatan panggung jebol. Pengunjung yang sudah terdesak dari belakang terpaksa melompat masuk ke gunungan durian dan pengunjung langsung memperebutkan durian. Ada yang terjepit, terinjak, bahkan menangis minta tolong untuk diangkat karena kehabisan nafas terutama anak kecil dan perempuan. Pun tak sedikit yang kehilangan dompet dan barang berharga lainnya seperti handhone. Beruntung ada beberapa panitia yang membantu walaupun tidak maksimal karena kondisi yang tidak terkendali dan kurangnya personil keamanan.

 

Sementara itu didepan panggung kehormatan, massa juga memperebutkan gunungan durian yang sudah dari awal membuat penonton tidak sabar melihat ranum dan banyaknya durian yang dibuat seperti gunung. MC dari awal mencoba menahan para pengunjung untuk tetap bersabar dengan memberikan arahan dan ajakan untuk tetap tenang. Namun kalimat dari MC tersebut justru seolah memberikan gambaran situasi saat itu yang sudah tak terkendali dan akhirnya malah membuat pengunjung semakin meringsek kedepan untuk mencoba berebut durian karena kondisi yang mereka dengar dari pengeras suara mengisyaratkan bahwa durian gratis sudah diperebutkan.

 

Ada beberapa hal yang dapat menjadi perhatian untuk dievaluasi dalam setiap event Festival Durian yang tiap tahun selalu meninggalkan kesan kurang sedap bagi pengunjung. Untuk event yang diselenggarakan di Alun-Alun ini nampaknya panitia kurang siap dalam pelaksanaannya seperti tata acara yang molor, personel keamanan yang kurang, tenaga medis yang kurang, tata lokasi antar stand yang kurang tepat dan yang paling penting jalur evakuasi apabila ada terjadi insiden. Beberapa kali para petugas medis terpaksa harus jalan memutar karena akses jalan yang tertutup akibat banyaknya pengunjung. Padahal akses evakuasi medis adalah hal penting karena menyangkut penanganan pertolongan pertama dan berhubungan dengan nyawa.

 

Direktur RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, Imam Prasetyo menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan laporan dari petugas medis yang bertugas di RSUD Kajen terdapat lima orang yang sudah mendapatkan perawatan medis.

 

Awal dari sebuah kesuksesan event atau agenda kegiatan idealnya dimulai dengan adanya praktik pengaturan risiko. Dengan begitu risiko tidak boleh dihilangkan, namun harus diminimalisasi tingkatnya pada batas paling rendah. Jika risikonya dinilai tinggi, maka diperlukan pengelolaan lebih besar dan lebih serius daripada risiko yang tergolong rendah. Yang paling dasar adalah menganilis jumlah pengunjung yang datang dengan perbandingan jumlah personil keamanan dan tenaga medis. Dua hal ini merupakan poin penting dalam suksesnya acara dan meminimalisir resiko keamanan juga ketertiban umum. Risiko yang dikatakan rendahpun perlu menjadi catatan evaluasi untuk ke depannya.(6us)

Share

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *